Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca, yaitu peningkatan suhu permukaan bumi akibat menyerap dan memancarkan kembali radiasi matahari. Greenhouse gas sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran bahan bakar fosil. Gas rumah kaca paling banyak yang ada di atmosfer bumi adalah uap air, karbon dioksida, metana, dan dinitrogen monoksida.
Baca juga: Apa Itu Batu Bara dan Mengapa Menjadi Sumber Energi Besar untuk Dunia?
Apa itu perdagangan karbon?
Perdagangan karbon adalah aktivitas jual-beli sertifikat oleh pihak negara atau perusahaan atau kontraktor tambang untuk menurunkan tingkat emisi karbon. Penurunan emisi karbon juga dapat dilakukan dengan mitigasi perubahan iklim. Perdagangan karbon didasarkan pada prinsip bahwa setiap negara atau perusahaan memiliki batas maksimal emisi karbon yang diizinkan, yang disebut cap. Jika negara atau perusahaan tersebut menghasilkan emisi karbon di bawah cap, mereka dapat menjual sisa kuota emisi kepada pihak lain. Sebaliknya, jika negara atau perusahaan menghasilkan emisi karbon di atas cap, mereka harus membeli kuota emisi dari pihak lain yang memiliki surplus.
Tujuan perdagangan karbon
Perdagangan karbon dapat memberikan insentif ekonomi bagi negara atau perusahaan untuk mengurangi emisi karbon mereka dengan efisien dan fleksibel. Dengan adanya perdagangan karbon, pihak negara atau swasta bisa mengurangi emisi karbon dengan biaya rendah. Selain itu, mereka dapat memperoleh keuntungan dari penjualan sertifikat. Namun, pihak yang sulit mengurangi emisi karbon dapat membeli sertifikat dengan harga lebih murah daripada biaya pengurangan emisi. Dengan demikian, perdagangan karbon dapat mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi rendah karbon, serta meningkatkan kerjasama internasional dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
Manfaat carbon trade
Perdagangan karbon berpotensi untuk mengurangi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Menurut Panel Antarpemerintah, emisi gas rumah kaca oleh manusia harus dikurangi setengahnya sebelum tahun 2030 dan bebas karbon pada 2050. Tujuannya, untuk membatasi pemanasan global kepada 1,5 °C yang disetujui oleh hampir 200 negara dalam Persetujuan Paris sejak tahun 2015. Perdagangan karbon dapat menjadi salah satu instrumen yang membantu negara-negara atau perusahaan-perusahaan mencapai target pengurangan emisi mereka dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Tantangan perdagangan karbon
Namun, perdagangan karbon juga memiliki tantangan dan kritik yang perlu diatasi. Beberapa tantangan dan kritik tersebut antara lain adalah: menentukan cap yang tepat dan adil bagi setiap negara atau perusahaan. Tujuannya untuk menghindari kecurangan dan manipulasi dalam sistem perdagangan karbon, memastikan transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, perdagangan karbon juga turut monitor pelaporan dan verifikasi emisi, mengatasi dampak sosial dan lingkungan dari perdagangan karbon. Integrasi perdagangan karbon dengan kebijakan dan tindakan lain juga mendukung pengurangan gas rumah kaca.
Perdagangan karbon adalah salah satu cara untuk mengurangi gas rumah kaca, tetapi bukan satu-satunya cara. Perdagangan karbon harus diimbangi dengan kebijakan dan tindakan lain yang mendorong penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, penghijauan, konservasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim. Jual – beli karbon juga harus melibatkan partisipasi dan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat lokal. Hanya dengan demikian, perdagangan karbon dapat memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia.